Semakin hari semakin banyak pengendara satria FU(admin juga satria user nih :D hihihi),yang sekarang sangat digandrungi oleh anak muda
dengan CC yang cukup besar untuk ukuran motor bebek, yakni 150cc ( lumayan lah buat nyalip angkot,xixixi)
walau bagaimanapun besarnya CC,tetap saja para speed lover masih merasa kurang puas dengan performa motor bawaan pabrik
sekarang admin akan memberikan tips and trik buat semua FU user yang merasa tunggangannya kurang joss,alias biar enak nyalip metromini (kalo standar cuma buat nyalip angkot)
1. KARBURATOR
Karburator bawaan pabrik sangat lemot responnya, secara karbu bawaan pabrik adalah karbu vacum,pengoprasiannya sangat ribet dan membutuhkan waktu lama, caranya ganti Pilot jet ukuran 17,5 dan main jet ukuran 115 (setingan cari sendiri yeee)
kalau masih dirasa kurang maknyus,ganti karbu standar dengan karbu NSR-SP/pe28 panggilan akrabnya,seting PJ dan MJ sesuai dengan yang diinginkan, karbu jenis ini banyak sekali peminatnya(karbu seribu umat) karena kualitasnya yang keureeenn,akselerasinya yang mantep,harganya yang terjangkau,dan tersedia dalam beberapa versi ASLI,KW1,KW2,KW3,KWsuper
2.CDI
yang ke dua adalah CDI
CDI adalah bagian pengapian yang sangat penting, ganti CDI standar dengan CDI aftermarket,atau sering disebut CDI racing. MENGAPA HARUS GANTI CDI? karena CDI standar ada limiternya,waktu di RPM 12.000 pasti motor akan brebet dan ga mau lari, maka dari itu harus ganti CDI no limit/racing, banyak CDI racing yang beredar di pasaran,contohnya BRT,Rextor,cheetah,dll
CDI racing membuat pembakaran lebih besar dan irit bahan bakar
3. PAPRAS NOKEN ASS
memapras noken ass adalah hal yang dibilang lumayan penting
papras noken ass membuat tarikan atas lebih berisi dan lebih maknyus, hal ini ga bisa dilakuin sendiri,harus ke bengkel balap atau ke tukang bubut yang ahli
salah salah melakukan hal ini bisa berakibat FATAL
4.cabut paking blok 2 lembar
Hal ini dilakukan untuk membuat kompresi lebih padat,tarikan bawah jadi lebih enteng dan tarikan atas menjadi berisi untuk nyari topspeed
jangan asal cabut trus langsung dipasang bloknya, kudu coak dikit lubang klep yang ada di seher
kalo ga dicoak yang jadi korban adalah klepnya (mau klep ente bengkok?)
5. pake knalpot free flow
banyak sekali knalpot free flow yang beredar di pasaran seperti DBS,R9,dll
mengapa harus make knalpot free flow? knalpot tersebut membuat saluran pembuangan menjadi lancar tanpa hambataaaaannn (emang jalan tol),kalo dana kaga cukup bisa bikin knalpot
6.PER KOPLING
Pake per kopling racing yang lebih keras agar tidak gampang slip dan tarikan lebih maknyus
Sekian ulasan dari admin ,monggo ditambah lagi :D
Blog untuk semua bajingan bore up (hihihihihi) gass poll di trek,tapi inget,jangan kebut"an dijalan
Minggu, 05 Agustus 2012
LIMA MOTOR DRAG TERCEPAT DI INDONESIA
drag bike
drag bike
Sisi Lain Balap Motor Drag
SUARA knalpot sepeda motor yang mengganggu telinga meyeruak di tengah panasnya kota Bekasi akhir pekan lalu. Ratusan sepeda motor berjajar rapih dalam tenda-tenda yang didirikan disekitar kompleks perumahan. Salah satu akses jalan raya dalam perumahan itu pun ditutup.
Rupanya kelompok anak-anak muda tersebut akan bersiap mengadakan kontes adu kecepatan dalam trek lurus (drag bike). Motor-motor yang digunakan tampak asing, sebagian besar tidak memasang bodi motor. Bahkan, komponen sepeda motor lainnya seperti jok ditaruh seadanya saja.
Motor ini memang tidak dilihat dari segi penampilannya, namun dinilai dari kemampuannya berpacu dalam arena balap. Dua lintasan lurus sejauh seperempat mil digunakan untuk mengadu dua pebalap. Pemenangnya adalah yang memiliki catatan waktu paling singkat melewati garis finis.
Sekilas mengenai sejarah drag bike di Indonesia, tidak seperti lomba motor lainnya seperti road race dan motorcross, kompetisi ini seperti ada dan tiada. Awal kemunculan balapan ini pada tahun 1995-an. Namun kurangnya event dan jenjang internasional membuat, gemerlap drag bike kembali redup.
Jarangnya event yang mengadakan ajang balap secara resmi, membuat sebagian penghobi balapan jenis ini turun ke jalan dengan mengadakan balapan liar. Seperti yang dituturkan salah satu pelaku drag bike Dadan Priandana (31).
Menurutnya ajang balap jenis ini jarang sekali digelar, sementara persaingan gengsi antara pebalap liar drag bike semakin ramai. “Jarang drag race diselenggarakan di Bandung. Karena itu biasanya adu balap dilakukan di monumen perjuangan Bandung pada sore hari,” ujarnya.
Hingga dua tahun silam, drag bike mulai kembali ramai. Terlebih dengan masuknya tren baru drag bike kelas skuter matik (skutik). Begitu wabah skutik melanda, para pembalap liar dan pemodifikasi motorpun beralih pandangan.
Jika sebelumnya motor laki seperti Honda Tiger dan CB yang jadi basis andalan untuk terjun di kelas Free For All (FFA), dengan kemunculan skutik yang berbodi yang kecil, ringan dan bertenaga sangar ini spontan menjadi bintang untuk dijadikan pacuan.
Kapasitas mesin pun ditingkatkan, dari semula 125 cc menjadi 350 cc. Melihat perkembangan tren balap motor kelas matik ini, pihak penyelenggara optimis drag skutik banyak menuai peserta baru.
Puluhan juta pun rela digelontorkan penghobi balap ini, asalkan motornya jadi paling tercepat diantara para pesaingnya. seperti dilakukan Dadan untuk ‘mengorek’ (merombak mesin) Kawasaki Ninja miliknya, Dadan menghabiskan dana lebih dari Rp 10 juta. Sementara untuk skuter matik, dia bisa habiskan dana lebih dari Rp 20-30 juta.
Namun, permasalahan penghobi balap ini tidak sekedar wadah penyelenggaraan saja. Ini juga terkait dengan aturan penyelenggaraan dan jenjang prestasi internasional ajang drag bike ini bagi pebalap Indonesia.
*Unsur Keamanan Ditanggalkan*
Salah seorang pemerhati dan penyelenggara yang sering mengelar ajang ini, Sigit Widiyanto dari Flip Motoracing Division (FMD) mengatakan tata cara perlombaan yang dibuat Ikatan Motor Indonesia (IMI) masih rancu. “Drag motor ini memang belum mapan seperti drag mobil. Sehingga masih banyak tata aturan lomba yang harus diperbaiki,” katanya.
Salah satu aturan yang kurang tegas diberlakukan menurut pengamatan Torsimax adalah perihal perlengkapan keselamatan balapan. Pada suatu ajang drag bike di Bekasi, Minggu (4/4) lalu terlihat banyak peserta hanya menggunakan helm tanpa wearpack lengkap untuk balapan.
“Terpenting peserta pakai helm dan jaket tebal saja, karena resiko balapan ini kecil tidak seperti pada ajang road race,” tukas Sigit yang juga berperan sebagai Ketua penyelenggara ajang balapan itu.
Sementara dari pihak pabrikan nampak enggan serius turun mensponsori ajang ini, karena ajang ini dinilai jenjang prestasi pebalap drag tidak jelas di kelas internasional. Seperti dituturkan Ari Wibisono, Motorsport Manager PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
“Kami (Yamaha Indonesia) sangat fokus membawa merah putih berkibardi dunia internasional. Tapi ajang drag bike jenjangnya ke internasional muter-muter dan terlalu jauh,” katanya.
Kesulitan itu akhirnya membuat pihak Yamaha hanya membantu bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan riset motor mereka untuk lebih cepat. Menurut penuturan Ari, Yamaha Indonesia juga sangat terbantu imej motor mereka, khususnya skutik mampu merajai kelas bergengsi drag bike di Indonesia.
“Walaupun kami tidak intens ke arah drag bike, tapi kami banyak membantu peserta ajang drag bike konsultasi atau mencari komponen drag yang mereka perlukan,” ungkapnya.
Suatu wadah untuk meminimalisir kegiatan balap drag bike liar, memang sungguh dibutuhkan. Tapi tanpa dukungan aturan, sponsor dan banyak pihak terkait, maka hasilnya akan sia-sia.
Langganan:
Postingan (Atom)